Pemprov Sumbar Catat Kerugian Material Rp1,76 Triliun Akibat Bencana

8 Desember 2025
Kawasan terdampak banjir Sumbar

Kawasan terdampak banjir Sumbar

RIAU1.COM - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) melalui Posko Terpadu Kebencanaan kembali merilis data perkembangan sementara dampak bencana hidrometeorologi yang terjadi di sejumlah wilayah Sumbar sejak (25/11) lalu.

Data per Minggu, 7 Desember 2025 pukul 09.00 WIB, mencatat sebaran dampak yang sangat luas, baik pada masyarakat maupun infrastruktur vital. Total kerugian material diperkirakan mencapai Rp1,76 triliun.

Sekretaris Daerah Provinsi Sumbar, Arry Yuswandi menyampaikan bahwa hingga pagi, Ahad (7/12), tercatat 16 kabupaten/kota dan 50 kecamatan terdampak bencana.

“Data yang dihimpun berasal dari laporan resmi kabupaten/kota dan telah diverifikasi oleh instansi terkait. Dengan demikian tingkat akurasinya dapat dipertanggungjawabkan. Ini adalah gambaran situasi terkini yang akan terus kita perbarui setiap hari,” ujar Arry Yuswandi di Padang, Ahad (7/12/2025) yang dimuat Langgam.id.

Jumlah masyarakat terdampak hampir seperempat juta orang, yakni 247.402 jiwa. Dengan rincian keterangan sebagai berikut :
• Meninggal dunia: 228 orang
• Hilang: 98 orang
• Luka-luka: 112 orang
• Mengungsi: 20.604 orang
• Total masyarakat terdampak: 247.402 jiwa

Arry mengungkapkan keprihatinan mendalam atas tingginya jumlah korban, terutama di wilayah yang mengalami longsor dan banjir bandang.

“Setiap korban adalah kehilangan besar bagi keluarga dan bagi kita semua. Kami memohon doa untuk para korban dan memohon kekuatan dari Allah SWT agar masyarakat Sumbar diberikan ketabahan dan semangat untuk kembali bangkit,” ucapnya.

Tidak hanya itu, sambung Arry, bencana turut mengakibatkan kerusakan signifikan pada ribuan rumah masyarakat dan ratusan fasilitas publik. Dengan rincian sebagai berikut:
• Rumah rusak ringan: 3.831 unit
• Rumah rusak sedang: 1.032 unit
• Rumah rusak berat: 1.572 unit
• Rumah terendam banjir: 35.213 unit
• Rumah hanyut/hilang: 735 unit

Sedangkan Dampak pada Pelayanan Dasar, dilaporkan sebanyak :
• Rumah ibadah terdampak: 148 unit
• Fasilitas kesehatan: 66 unit
• Kantor pemerintahan: 28 unit
• Sekolah: 338 unit

Arry menegaskan selain pembukaan kembali akses jalan, pemulihan layanan pendidikan, kesehatan, dan keagamaan yang terganggu juga menjadi prioritas percepatan penanganan oleh pemerintah.

Sektor ekonomi produktif masyarakat juga mengalami kerusakan luas, terutama pada lahan pertanian, perkebunan, dan perikanan. Kemudian, sejumlah ruas jalan dan jembatan juga mengalami kerusakan, sehingga akses menuju lokasi terdampak menjadi terkendala dan memengaruhi distribusi bantuan dan mobilitas warga di sejumlah daerah.

Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :
• Sawah terdampak: 6.749 hektare
• Lahan terdampak: 6.713 hektare
• Kebun terdampak: 1.031 hektare
• Kolam ikan terdampak: 10.486 unit

Kerusakan Sarana dan Prasarana Vital
• Ruas jalan terdampak: 172 ruas
• Jembatan terdampak: 46 unit

Ia menyebut, perkiraan total kerugian material sementara mencapai Rp1.766.715.469.355, dengan rincian:
• Rumah masyarakat: Rp451.242.880.850
• Pelayanan dasar (faskes, rumah ibadah, kantor pemerintah, sekolah): Rp26.944.102.000
• Sektor sosial ekonomi: Rp1.086.951.741.505
• Sarana prasarana: Rp201.576.745

“Perkiraan kerugian mencapai 1,76 triliun. Angka ini masih bersifat sementara karena kita masih terus melakukan verifikasi lapangan. Yang lebih penting saat ini adalah memastikan seluruh masyarakat terdampak mendapatkan layanan, perlindungan, dan bantuan yang tepat serta cepat,” ujar Sekdaprov Sumbar.

Arry menutup penjelasannya dengan mengajak seluruh pihak untuk memperkuat sinergi dalam penanganan darurat dan pemulihan jangka menengah. Sembari memastikan komunikasi dengan Pemerintah Pusat tetap lancar agar proses rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana bisa berjalan cepat dan lancar.

“Sumatera Barat adalah daerah yang tangguh. Dengan kebersamaan, gotong royong, dan doa, kita akan mampu melewati ujian ini. Pemerintah Pusat juga sudah berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh baik dalam penanganan darurat, maupun saat rehap rekon nantinya,” pungkasnya.*