Puluhan Desa di Riau Terendam Banjir, 459 KK Terdampak

20 Desember 2025
Banjir di Kabupaten Siak

Banjir di Kabupaten Siak

RIAU1.COM - Banjir merendam puluhan desa di tiga kabupaten, yakni Bengkalis, Siak, dan Indragiri Hilir (Inhil). 

Ratusan kepala keluarga (KK) terdampak, bahkan sebagian warga terpaksa mengungsi akibat naiknya genangan air.

Berdasarkan data yang dirilis Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD Damkar) Riau tercatat di Kabupaten Bengkalis, banjir terjadi di 13 titik pada 13 desa. Sedikitnya 459 KK terdampak, dengan ketinggian air bervariasi antara 10 hingga 50 sentimeter. Genangan air merendam permukiman warga dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Sementara itu di Kabupaten Siak, banjir melanda 5 desa di 5 titik kejadian. Sebanyak 85 KK terdampak, dan 23 KK di antaranya terpaksa mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Ketinggian air di wilayah ini tercatat cukup signifikan, mencapai 40 hingga 50 sentimeter.

Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Banjir tercatat di 3 desa pada 3 titik kejadian, dengan 410 KK terdampak. Ketinggian genangan air di wilayah ini berkisar antara 30 hingga 40 sentimeter.

Merespons kondisi tersebut, Kepala Pelaksana BPBD dan Pemadam Kebakaran Provinsi Riau Edy Afrizal mengajak semua pihak terkait untuk terus melakukan berbagai upaya penanganan di lapangan.

"Langkah-langkah yang dilakukan antara lain evakuasi warga terdampak, penyaluran bantuan logistik, serta pembersihan kanal menggunakan alat berat untuk memperlancar aliran air," katanya.

BPBD mengimbau masyarakat di wilayah rawan banjir untuk tetap waspada, mengikuti arahan petugas di lapangan, serta segera melapor jika kondisi di lingkungan masing-masing memburuk.

Selain itu, BPBD juga berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan, termasuk perusahaan yang berada di sekitar lokasi bencana, serta melakukan pemantauan dan patroli rutin guna mengantisipasi potensi banjir susulan.

“Seluruh upaya ini dilakukan untuk memastikan keselamatan warga serta meminimalkan dampak lanjutan dari bencana hidrometeorologi yang terjadi,” ujarnya.*