Sempat Video Call Keluarga, Begini Sosok Prajurit TNI Asal Riau yang Gugur di Kongo

24 Juni 2020
Serma Rama Wahyudi (ist)

Serma Rama Wahyudi (ist)

RIAU1.COM -Serma Rama Wahyudi, prajurit TNI asal Provinsi Riau yang gugur dalam tugas misi perdamaian dunia di Kongo dikenal keluarga sebagai sosok yang bertanggung jawab. Hal ini diutarakan adik ipar almarhum, Arfan Nur Fahri.

"Dimata keluarga almarhum sosok kepala keluarga yang tegas dan bertanggung jawab. Beliau juga baik sesama rekannya, susah saya ungkapin," kata Arfan, Rabu (24/6/2020).

Kabar duka diterima pihak keluarga pada Selasa (23/6/2020) lalu. Almarhum dinyatakan meninggal dalam serangan oleh anggota Pasukan Aliansi Demokratis (ADF), kelompok bersenjata yang kerap melakukan kekerasan di wilayah timur Kongo.

"Keluarga mengetahui meninggalnya almarhum dari komandan kepada seluruh anggota keluarga. Almarhum meninggal Senin (22/6/2020) sekira pukul 5 sore waktu setempat. Kita dapat kabar dari komandannya sendiri pada Selasa pukul 07.15 WIB," ujarnya.

Pihak keluarga mengaku ikhlas dengan kabar meninggalnya anak kedua dari empat bersaudara ini. Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Anita (36) dan tiga orang anak.

"Kakak saya alhamdulillah kuat dan ikhlas. Karena sudah biasa suka ditinggal tugas. Mungkin belum terasa kehilangan karena jenazah belum tiba," jelasnya.

Sebelum meninggal dunia, Serma Rama Wahyudi sempat video call dengan istrinya. Dalam obrolan tersebut, almarhum menceritakan kesulitan air bersih di daerah tersebut.

"Terakhir kontak video call dengan keluarga pada jam 9 malam. Menceritakan kesulitan air bersih disana. Video call dan telponan mau berangkat ambil air jika sudah selesai akan kembali dikabarkan," lanjutnya.

Arfan juga menuturkan bahwa ayah tiga anak ini meninggal dalam serangan. "Disana tidak ada perang sama sekali, cuma kesana ada misi PBB. Tidak tau kenapa ada pemberontak karena disana daerah konflik," bebernya.

Bahkan rencana kepulangan anggota prajurit TNI yang berdinas di Detasemen Peralatan 14 Pekanbaru Distrik Militer I Bukit Barisan berkumpul bersama pihak keluarga pada Agustus mendatang pun pupus setelah kabar duka diterima pihak keluarga.

"Ini pertama bertugas ke luar negeri sudah 6 bulan disana. Rencana Agustus akan pulang ke tanah air. Kalau dia pulang kami siapkan semuanya, tetapi Allah berkehendak lain," pungkasnya.

Sementara itu, Komandan Resor Militer 031 Wirabima Brigjen TNI M Syech Ismed belum mengetahui kapan jenazah almarhum tiba di Riau.

"Kita masih menunggu dari PMPP (pusat misi pemeliharaan perdamaian). Mungkin dalam beberapa hari ke depan," kata Danrem, Rabu (24/6/2020).

Rencananya jenazah akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Dharma Pekanbaru.