Presiden Prabowo Subianto
RIAU1.COM - Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menindak tegas jajarannya yang melakukan pelanggaran hukum. Hal itu disampaikan Prabowo saat Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2025).
Prabowo mengaku, mendapat laporan ada anggota TNI dan Polri yang menjadi beking penyelundupan dan tambang ilegal. Dia pun tidak pandang bulu akan menyikat mereka jika masih terus berulah.
"Saya juga dapat laporan dari penegak hukum, dari TNI sendiri melaporkan ada pejabat-pejabat, ada petugas TNI yang terlibat, dapat laporan juga petugas Polri terlibat, dan beberapa instansi (lain juga)," kata Prabowo yang dimuat Republika.
Dia memastikan, pemerintahannya tidak main-main menyikat mereka yang menjadi pelindung penyelundupan dan aktivitas tambang ilegal. Prabowo mengingatkan, pucuk pimpinan TNI dan Polri bisa serius dalam membersihkan institusinya masing-masing.
Menurut Prabowo, negara dirugikan dalam berbagai praktik pelanggaran hukum. Di antaranya, perambahan hutan, penambangan ilegal, hingga penyelundupan kayu dan sumber daya alam (SDA) keluar negeri.
Sementara itu Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto melaporkan kepada Prabowo total personel TNI yang telah dikerahkan ke tiga provinsi terdampak bencana mencapai 35.477 personel. Mereka terdiriprajurit TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan Satgas Kesehatan.
"TNI-AD jumlahnya 28.319 orang termasuk kru ADRI dan kru heli. Kemudian TNI-AL 4.589 orang yang tergelar di tiga wilayah termasuk kru KRI. Kemudian TNI-AU 2.569 orang termasuk kru pesawat. Kemudian juga ada Satgas Kesehatan 321 orang yang tersebar di beberapa wilayah," kata Agus.
Dari sisi alutsista dan logistik, kata Agus, TNI mengerahkan 82 unit alutsista, termasuk pesawat, helikopter, dan 20 KRI untuk menjangkau daerah yang sulit diakses. "Sampai dengan hari ini masih melaksanakan dukungan logistik ke daerah bencana alam, terutama daerah yang tidak bisa diakses melalui jalan darat," kata Agus.
Dia melanjutkan, TNI juga mendistribusikan bantuan melalui airdrop dan airlanded ke sejumlah wilayah terdampak, termasuk di wilayah Blankejeren dan Rembele. Total barang yang didistribusikan Lanud Halim Perdanakusuma ke Aceh, Sumut, dan Sumbar mencapai 495 ton.
"Pesawat Hercules dukungan logistik di daerah Blankejeren yaitu menggunakan airdrop 36 bundel, 1 bundel 160 kg, total keseluruhan 5.760 kg. Kemudian juga tetap di wilayah Blankejeren, pesawat Casa A2114 (sebanyak) 100 unit heliboks. 1 heliboks seberat 5 kg, sehingga total 500 kg," ujar Agus.
Sedangkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, institusinya mengerahkan 10.999 personel yang tersebar di Aceh, Sumut, dan Sumbar. "Demikian juga kita menyiapkan tim DVI (Identifikasi Korban Bencana) dan identifikasi untuk penanganan jenazah korban yang meninggal," ujarnya.
Listyo melaporkan, Polri memperkuat dukungan operasional melalui pasukan Brimob, tim trauma healing, sarana transportasi, serta pengiriman K9 dan pesawat udara. "Ini kemudian kami sesuaikan, apabila dibutuhkan di Aceh kita geser ke Aceh, demikian pula sebaliknya," katanya.
Listyo menambahkan, Polri telah menyiapkan puluhan posko pengungsian, logistik, dan kesehatan serta menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak.
"Kami telah melayani kegiatan-kegiatan yang terkait dengan kebutuhan kesehatan, ada 24.439 korban yang sudah kami layani, termasuk pemeriksaan DVI 1.015 korban bencana," tuturnya.*