Nikah Massal Gratis Pemko Pekanbaru, Wujud Kepedulian Negara Hadir di Momen Sakral Warga
Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho didampingi Wawako Markarius Anwar dan Ustaz Das'ad Latif saat menerima penghargaan dari MURI dalam kategori tepuk tepung tawar terbanyak di acara Nikah Massal, Minggu (7/12/2025). Foto: Istimewa.
RIAU1.COM -Pemerintah Kota Pekanbaru kembali membuktikan komitmennya dalam menghadirkan pelayanan publik yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat. Menjelang akhir tahun ini, Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho memimpin pelaksanaan Nikah Massal Gratis yang diikuti 71 pasangan dari 15 kecamatan se-Kota Pekanbaru.
Kegiatan ini berlangsung meriah serta penuh makna. Kegiatan digelar di lapangan kompleks Mal Pelayanan Publik (MPP) Pekanbaru, Minggu (7/12/2025). Program nikah massal ini menjadi solusi nyata bagi warga yang selama ini terkendala biaya maupun administrasi pernikahan.
Wali Kota Agung Nugroho menjelaskan, kegiatan tersebut diawali dengan sidang isbat bagi pasangan yang telah menikah secara agama, namun belum tercatat secara resmi oleh negara. Dari lebih seratus pasangan yang mendaftar, sebanyak 60 pasangan dinyatakan memenuhi syarat administrasi.
“Artinya, kami hadir membantu masyarakat agar pernikahannya memiliki kepastian hukum,” ujarnya.
Selain sidang isbat, nikah massal juga difasilitasi bagi warga yang belum mampu menyelenggarakan pernikahan karena keterbatasan ekonomi. Menurut Agung, tidak sedikit pasangan yang terkendala biaya administrasi, busana pengantin, hingga kebutuhan resepsi.
“Hari ini, kami melaksanakan nikah massal dengan 71 pasangan. Ini adalah bentuk kepedulian pemerintah agar seluruh warga dapat menjalani pernikahan yang sah dan bermartabat,” ungkapnya.
Pelaksanaan nikah massal ini mendapat dukungan luas dari berbagai pihak. Kementerian Agama menurunkan 26 penghulu, fotografer menyediakan layanan foto pranikah dan pernikahan secara gratis, Asosiasi Pengusaha Jasa Dekorasi Indonesia (Aspedi) mendukung tata rias dan pelaminan, sementara sejumlah hotel dan biro perjalanan memberikan hadiah bulan madu hingga perjalanan umrah.
Kemeriahan acara semakin terasa saat para pengantin diarak dari Masjid Agung Ar Rahman menuju lokasi acara di MPP. Ribuan warga memadati kawasan tersebut untuk menyaksikan prosesi sakral yang berlangsung khidmat sekaligus penuh kebahagiaan.
Para pengantin tampil anggun mengenakan busana adat Melayu, menandai dimulainya babak baru dalam kehidupan mereka. Nikah massal ini juga tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan kategori prosesi tepuk tepung tawar terbanyak dalam pernikahan massal, menjadikannya rekor tingkat nasional bahkan dunia.
“Kami menjadikan apresiasi ini sebagai penyemangat untuk terus menghadirkan program-program yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tutur Agung.
Pencatatan pernikahan secara resmi sangat penting karena berkaitan dengan hak-hak sipil pasangan suami istri serta anak-anak mereka di masa mendatang. Ia juga menyampaikan pesan khusus kepada para pengantin agar menjadikan rumah tangga sebagai tempat pulang, menjaga privasi keluarga dari media sosial, serta terus memupuk cinta dan saling pengertian.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan tausiah dan doa bersama yang disampaikan oleh penceramah nasional Ustaz Das’ad Latif. Tausiah yang disampaikan dengan gaya khas, hangat, dan sarat makna itu semakin menguatkan suasana kekeluargaan dalam pesta rakyat yang penuh keberkahan. (Advertorial)